Kamis, Agustus 27, 2009

SELF: MEMANUSIAKAN MANUSIA BERKESADARAN LANGIT YANG HIDUP DI BUMI

MEMANUSIAKAN MANUSIA BERKESADARAN LANGIT YANG HIDUP DI BUMI

1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang ;
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam;
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang;
4. Yang menguasai hari pembalasan;
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan;
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus;
7. ( yaitu ) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka; bukan ( jalan ) mereka yang dimurkai dan bukan ( pula jalan ) mereka yang sesat.
( QS.AL FAATIHAH – PEMBUKAAN [ 1 ]: 1-7 )

Al Fatihah adalah surat pertama dari Al-Qur’an serta kedudukannya sebagai Induk Al-Qur’an (Ummul Kitab), maksudnya Keseluruhan dari pesan-pesan Ilahiyyah subtansinya terkandung dalam surat Al Fatihah. Sebagai kaum muslimin dalam melaksanakan sholat wajib maupun sholat sunnah diwajibkan senantiasa membaca Al-Fatihah dalam setiap rakaat sholat, dan kaum muslimin harus meyakini bahwa Surat Al-Fatihah sebagai ‘extract’ dari Al-Qur’an secara keseluruhan.
Oleh karena itu penulis sengaja mendahului tulisan dari buku ini diawali dengan mengedepankan surat Al-Fatihah sebagai Mukadimah ( Pembukaan ), diharapkan penulis dan para pembaca mendapatkan ‘manfaat Ilahiyyah’ dari upaya yang sedang dilakukan, yakni sesuai dan persis, tepat dan benar dengan pesan-pesan Ilahiyyah yang terkandung pada khususnya surat Al-Fatihah dan secara umum dari keseluruhan surat-surat Al-Qur’an, sebagai bacaan mulia serta mendapatkan ‘kemenangan’ bagi orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber otoritas, sebagai sumber loyalitas dan sumber legalitas dalam kehidupan sehari hari secara ‘tertib dan disiplin’.
Meskipun telah banyak penjelasan tentang Al-Fatihah, baik itu berupa Tafsir, wawasan dan segala hal ihwal tentang makna Al-Fatihah, Penulis mengambil singkatnya yakni pesan Ilahiyyah yang terkandung dalam Al-Fatihah niscaya memiliki Kedahsyatan dan mukjizat dari makna dan pesan-pesan Ilahiyyah yang terkandung di dalamnya. Mengingat Buku ini bukan Tafsir, maka keyakinan di atas telah merepresentasikan bahwa betapa maha pentingnya Al-Fatihah yang mutlak harus dipahami sebagai mana kita memahami diri sendiri atau kita harus mengenalnya sebagai mana kita mengenal ibu kita, lalu kita mematuhinya tanpa reserve.
Sebagai konsekuensi logis atas keyakinan tersebut maka wajib mutlak untuk memahami, menyadari dan menjadikan AL-Qur’an sebagai satu-satunya sumber otoritas, sumber loyalitas dan sebagai satu-satunya sumber legalitas, mengingat ada jaminan bahwa Al-Qur’an mutlak adanya sebagai Petunjuk bagi umat Manusia yang memiliki keyakinan bahwa Al-qur’an itu maha benar, diturunkan melalui Rasulullah SAW dari Yang Maha Pencipta; sebagai wujud Kecintaan Al-Khaliq kapada Mahluk yang bernama Manusia. Anda dapat membayangkan bagaimana kalau anda mendapatkan surat cinta dari Kekasih Anda ? Senantiasa ada kerinduan untuk membaca dan mentaatinya, sungguh sangat relevan logika ini.
Kalau sebaliknya Anda tidak pernah merindukan ‘Surat Cinta’ dari Kekasihnya, penulis tidak hendak menyimpulkan, cukup anda sendiri yang tahu?
Coba perhatikan Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an :


“Siapa yang hendak beriman silahkan beriman, siapa yang hendak kufur silahkan juga kufur.”
( QS Al-Kahf [18]:29 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar