Rabu, Agustus 26, 2009

“Berlomba-lombalah kamu sekalian dalam kebaikan ( fastabiqul khairat )” kata Rasulullah dalam Al Hadits.

Berbeda dengan berbagai aturan-aturan main Ciptaan Manusia dalam berbagai bentuk Idiologi dan filosofi yang masih menyisakan kandungan zero sum game, aturan main yang tertuang dalam Ayat-ayat suci Allah sama sekali meniadakan unsur-unsur zero sum game tetapi kaya akan kandungan character building dan kewajiban untuk bertaqwa kepada Allah SWT sebagai fondasi utama dalam mengatur kehidupan Diri sendiri, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam kehidupan pribadi setiap orang.

“Tentang sesuatu apapun kamu berselisih maka putusannya ( terserah ) kepada Allah, Itulah Allah Tuhanku, kepada-Nya aku bertawakkal dan kepada-Nya aku kembali ; Dia pencipta langit dan bumi, Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan, dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu, tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. “
(QS Asy Syuraa – Musyawah[42] :10 –11 )

“Manusia itu adalah umat yang satu, maka Allah mengutus para Nabi sebagai pemberi Kabar Gembira dan pemberi Peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar untuk memberi keputusan diantara mereka tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab yaitu setelah datang kepada mereka Keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki diantara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk kepada Orang-orang yang Beriman kepada Kebenaran tentang hal yang mereka Perselisihkan itu dengan Kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.“
( QS Al Baqaraah – sapi betina [2] : 213 )

Inti dari Konflik yang muncul diantara kita adalah Persaingan ( competition ) untuk memperjuangkan dalam mendapatkan atau memperoleh Kepentingan-kepentingan tertentu. Dan Ayat-ayat Allah dalam Al Qur’an mengatur, mengendalikan serta menggiring persaingan menuju satu muara yaitu ; berlomba-lomba menuju kebaikan (berlomba-lomba mencapai kemulyaan disisi Tuhan dengan taqwa kepada-Nya) .

“Berlomba-lombalah kamu sekalian dalam kebaikan ( fastabiqul khairat )” kata Rasulullah dalam Al Hadits.

Kalimat berlomba-lomba dalam menuju kebaikan haruslah dimaknai secara mendalam artinya setiap apa yang kita kerjakan untuk memperoleh atau mendapatkan Kepentingan-kepentingan yang menjadi Keinginan kita haruslah diniati secara tulus dan ikhlas dalam rangka Beribadah dan Bertaqwa kepada Tuhannya sehingga Umat Manusia akan mampu hidup dengan harmonis, bahagia serta menjunjung tinggi asas survival for all.

“Dan (bagi) orang-orang yang menerima ( mematuhi ) seruan Tuhannya dan menDirikan Shalat, sedang urusan mereka diselesaikan dengan musyawarah antara mereka dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”
(QS Asy Syuraa – Musyawarat[42] :38)

Hal ini bisa dilihat dari firman Allah yang berbunyi ;

“Berilah Maaf dan Suruhlah mengerjakan Kebaikan serta Berpalinglah daripada Orang-orang yang Bodoh.”
(QS Al A’ raaf – Tempat tertinggi [7] : 199)

“Dan (bagi) Orang-orang yang diperlakukan yang apabila diperlakukan dengan zalim mereka membela Diri ; Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa maka barang siapa yang Mema’afkan dan Berbuat baik maka pahalanya atas ( tanggungan ) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim ; Dan sesungguhnya orang-orang yang Membela Diri sesudah Teraniaya tidak ada satu dosapun atas mereka ; Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada Manusia dan melampaui batas dimuka Bumi tanpa hak, mereka itu mendapat azab yang pedih ; tetapi orang-orang yang Bersabar dan Memaafkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan “
(QS Asy Syuraa – Musyawarat [42] :39 –43 )

Ayat di atas merupakan perintah untuk saling memberi ma’af kepada sesama kita sekaligus melarang kita untuk bertindak bodoh dan dzalim dengan membiarkan dendam kesumat bersarang dalam hati kita sekaligus memerintahkan kepada kita semua sebagai Manusia untuk berbuat kebaikan.

“Yaitu Orang-orang yang Menafkahkan ( Hartanya ) pada Waktu Lapang dan pada Waktu Sempit dan Orang-orang yang Menahan Amarahnya dan Memaafkan kesalahan orang lain dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
(QS Al Imraan – keluarga Imran [ 3] : 134)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar