Rabu, Agustus 26, 2009

Inilah Jalan Yang Akan Saya Lakukan” yaitu Tindakan Yang Tepat Dan Benar Dalam Menyelesaikan Masalah Secara Tuntas.

Dengan segala Kerendahan hati Penulis misalnya mencoba mengkritisi, tentang Metode dan Model Pendidikan Agama dan Ceramah-ceramah Agama yang seharusnya bisa memberikan Jawaban dalam persoalan-persoalan hidup yang dihadapi oleh Umat Manusia ternyata tidak lebih hanya sekedar Retorika belaka dengan tekanan pada pendekatan fatalisme, sekular yang cenderung memisahkan antara Kehidupan Dunia dengan Kehidupan Akherat

Akibatnya kecenderungan apa yang kita sebut dengan survival of the fittest masih ada dalam kehidupan bermasyarakat yang ditunjukkan dengan adanya eksploitasi antara bangsa yang kuat terhadap bangsa yang lemah baik itu dengan cara terang-terangan ( vulgar ) atau dengan cara sembunyi-sembunyi (atau halus) atau juga eksploitasi antara Majikan dengan Buruhnya atau Pemerasan yang dilakukan oleh pihak buruh dengan Majikannya.

Bahkan yang tidak kalah Jahatnya adalah kecenderungan dalam mengkhianati amanah hampir menjadi gaya hidup terutama di Republik ini yang dibuktikan merajalelanya Korupsi, Penyuapan dan tindak Kecurangan lainnya pada semua tingkatan Masyarakat yang sangat bertentangan dengan asas-asas Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan sehingga menciptakan Penderitaan dan Kesengsaraan bagi orang lain.

Padahal jika kita mampu memahami makna dan menjalankan petunjuk dari ayat-ayat Tuhan secara mendalam dan menghindari kecenderungan dikotomi kehidupan dunia dan kehidupan akherat maka fenomena yang digambarkan di atas tidak pernah ada dan kalaupun ada eskalasinya tidak akan seluas ini sehingga keberhasilan dalam mewujudkan suatu kehidupan Masyarakat yang Bahagia, Sejahtera dan berada dalam Ampunan-Nya ( Baldatun toyyibatun wa roobun ghofur ) merupakan suatu Keniscayaan bagi kita semua.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas penulis mencoba untuk menjawab dan membahas secara mendalam dengan model pendekatan Metodologi Kenabian ( Manajemen Ilahiyyah ) dengan menggunakan Pola merekayasa spritualitas ( Spritual Engineering Lock Formula’s ) dalam mencapai Keterwujudan Tujuan.

Metode ini menekankan pada pemahaman yang mendalam yang didukung oleh disiplin pelatihan ketat yang disertai dengan Ketulusan Hati dalam jangka panjang, mandiri dengan mengambil manfaat atas berbagai potensi seperti salah satu potensi yakni kekuatan pikiran bawah sadar yang lebih dikenal dengan hati nurani .

Pemahaman dan pembahasan secara mendalam belumlah cukup jika tidak didukung oleh disiplin pelatihan yang ketat secara terus menerus dalam jangka panjang sehingga bisa dicapai suatu kebiasaan yang mampu mengubah Karakter sesuai dengan yang kita harapkan sehingga mampu mengeliminasi sikap dan Kebiasaan buruk yang selama ini kita lakukan.

Diharapkan setelah membaca dan mengikuti pelatihan SELF MODEL kita memeproleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas tersebut agar kita bisa mewujudkan Diri sebagai Al- insan Al-kamil yaitu Manusia paripurna suatu wujud Manusia yang mampu menjawab dan menjalani seluruh persoalan hidup dan kehidupannya dengan sukses.

Tulisan ini memberikan pola pelatihan Spritual Engeineering Lock-Key Formula’s (SELF) MODEL yang efektif dan bisa dilakukan setiap harinya secara disiplin dan berkesinambungan sehingga mampu membangkitkan kesadaran Diri bukan timbul karena keterpaksaan yang bermuara pada internalisasi karakter. Karena memberikan pengetahuan dan pemahaman secara mendalam juga sebagai Panduan didalam pelaksanaannya dengan cara Independen, Konsisten dan Sistimatis.

Disamping itu diharapkan bisa memandu bagaimana MENGENDALIKAN DAN mengelola DIRI hidup sukses berdasarkan Al Qur’an dalam upaya mendayagunakan potensi spritual untuk meningkatkan hidup dan kehidupan yang sesuai dengan fitrahnya yakni terbentuknya individu-individu yang harmonis antara:

- Manusia dengan Alam Materi ( Alam Semesta )
- Manusia dengan Alam Malakut ( Energi cahaya, gelombang )
- Manusia dengan Alam Pikiran.( Akal )
- Manusia dengan Alam Iradah (kehendak / Nafsu )
- Manusia dengan Alam ‘Amr ( perintah / afirmasi )
- Manusia dengan Dirinya sendiri ( Hamba /Abdillah )
- Manusia dengan Tuhan Penciptanya ( Yang Maha Mutlak )

Pembahasan ini menjadi penting agar Manusia memiliki kesadaran akan potensi spritualnya sebagai Pencipta, Pengabdi, Penaggung Jawab, Pengelola, Pemimpin Dan Penikmat atas Hidup Dan Kehidupannya.

Akhirnya kita akan menjalani hidup dan kehidupan ini dengan bergairah karena kita telah Menyadari, Memahami, Mengetahui Dan Mengenal Dirinya. Kita tak bisa lagi mengatakan “ Aduh ! “, “Stress”, “Bete”, “Pusing, Nggak Tahulah!”. Sebaliknya kita harus menyatakan “Inilah Jalan Yang Akan Saya Lakukan” yaitu Tindakan Yang Tepat Dan Benar Dalam Menyelesaikan Masalah Secara Tuntas Menuju Arah Yang Lurus Sebuah Jalan Sukses Manusia Yang Hakiki.

“Bahwa tiada orang dapatkan kecuali yang ia usahakan ?
(QS Surat An Najm – bintang [53] : 39).

“ … Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada Diri mereka sendiri ….”
(QS Ar Raad : 11)
“ Manusia sesungguhnya adalah apa yang ia pikirkan di dalam hatinya “
Ungkapan Nabi Daud.

“Manusia yang Agung adalah mereka yang mengetahui bahwa pikiran menguasai dunia” ujar Emerson.

“Tidak ada yang baik atau buruk kecuali bahwa pikiran membuatnya demikian “ujar
Shakespeare

Tidak ada komentar:

Posting Komentar