Kamis, Agustus 27, 2009

Al-Qur’an banyak mengulang-ulang bagai mana pentingnya akal pikiran.

POTENSI MANUSIA

OTAK MANUSIA

Tidak banyak orang yang mengetahui, memahami, menyadari :
Bagaimana sesungguhnya potensi otak Manusia ?
Bagaimana sifat-sifat fisiknya ?
Bagaimana cara kerjanya otak Manusia ?
Sejauh mana potensi otak dapat dioptimalkan ?
Hubungan antara kesuksesan dengan potensi otak seseorang ?
Apakah meningkatnya usia identik dengan menurunnya potensi otak ?

“Otak Manusia sungguh merupakan anugerah yang maha dahsyat yang dimiliki Manusia, hal ini dinyatakan oleh para ahli di bidang psikologi, biokimia, fisika, dan matematika bahwa potensi otak Manusia sungguh sangat luar biasa dahsyatnya dari pada yang kita fahami dan kita bayangkan selama ini.Kapasitas atau potensi otak yang kita manfaatkan selama ini, termasuk oleh jenius-jenius dan ilmuan besar dunia, yang baru dimanfaatkan barangkali tidak sampai satu persen, artinya masih ada potensi “idle” sebesar sembilan puluh sembilan persen.”

Rendahnya pemanfaatan potensi otak bukanlah bersumber dari kondisi obyektif potensi otak itu sendiri, melainkan dari kurangnya pengetahuan terkini yang lebih maju : tentang struktur otak dan cara kerjanya. Pengetahuan tentang potensi otak akan memudahkan kita untuk mengatasi masalah ini serta memungkinkan kita untuk memanfaatkan potensi otak kita secara optimal.

Pengetahuan tentang Pemanfaatan keajaiban Otak, adalah merupakan salah satu alat / pendukung dalam mengelola hidup sukses seseorang, tanpa peduli asal usul, status social, umur, jenis kelamin dan pendidikan .

Pengetahuan ini bersifat obyektif. Syaratnya asal ada kemauan untuk belajar, latihan dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.Jadilah ia Manusia yang beruntung !

Sehingga dalam buku ini pembahasan tentang hal ihwal yang berhubungan dengan potensi otak Manusia, akal dan pikiran akan lebih banyak menyita halaman, mengingat potensi yang dimilikinya sedemikian sangat penting sebagai ‘perdana menteri negara Manusia’ yang ‘presidennya adalah hati’.

PERKEMBANGAN PENGETAHUAN TENTANG OTAK

Orang primitif tidak memiliki pengetahuan sama sekali tentang otak. Bahkan sebelum jaman Yunani, pikiran dianggap bukan bagian dari tubuh Manusia, melainkan roh ( spirit ) berbentuk gas, uap, atau tanpa wujud.

Bahkan Aristoteles, filsuf dan bapak ilmu pengetahuan modern pun menyimpulkan bahwa pusat sensasi ( indera ) dan ingatan kita terletak dalam jantung.

Selama jaman Renaisans, yang merupakan jaman kebangkitan intelektual, ahirnya disadari bahwa pusat pikiran dan kesadaran Manusia terletak di dalam kepala.

Pengetahuan mutahir tentang potensi otak yang significant adalah telah diketahuinya bahwa otak Manusia terDiri atas dua belahan, yakni belahan kiri dan belahan kanan, dengan fungsi masing masing belahan mengendalikan belahan badan yang berlawanan sisi.

Sejumlah lompatan besar tentang perkembangan potensi otak, ditemukan oleh para ilmuwan sebagai berikut :

Robert Orsnstein membuktikan bahwa masing-masing belahan otak itu mengendalikan aktivitas-aktivitas intelektual yang berbeda, disamping aktivitas-aktivitas fisik yang berbeda pula, secara umum,

belahan otak kiri mengendalikan aktivitas-aktivitas mental berikut :

1. Matematika;
2. Bahasa;
3. Logika;
4. Analisis;
5. Menulis
6. Aktivitas-aktivitas lain yang sejenis kelima aktivitas di atas.

Sedangkan belahan otak kanan, menangani aktivitas seperti :
1. Imajinasi;
2. Warna;
3. Musik;
4. Irama /Ritme;
5. Melamun;
6. Aktivitas-aktivitas lain yang sejenis kelima aktivitas di atas.

Ornstein menemukan bahwa orang yang sudah terbiasa memakai salah satu belahan otaknya, relatif sulit menggunakan belahan otak lainnya, baik dalam situasi umum maupun khusus.

Ia menemukan bahwa apabila belahan otak yang “lebih lemah” diriangsang dan disuruh bekerja bersama belahan otak yang “lebih kuat” maka akan tercipta kemampuan dan efektivitas otak jauh lebih besar ( tinggi).

Bahkan peningkatan dari hasil kerja sama kedua belahan otak tersebut, melampaui dari yang diperkirakan ornstein yakni meningkat dan efektivitasnya bisa mencapai 5 hingga 10 kali lipat .

Sebagai contoh Albert Einstein, fisikawan dan matematikawan termasyhur, menghayal terlebih dahulu hukum-hukum alam semesta, kemudian menerangkannya dengan kemampuan matematisnya. Kombinasi kerja kedua belahaan otak inilah yang menghasilkan suatu teori Relativitas yang sangat menggemparkan masyarakat ilmuwan saat itu.

Kesimpulan yang menggembirakan dari hasil penelitian Ornstein adalah kita semua berpotensi hidup sukses sebagai ilmuwan sekaligus sebagai seniman yang hebat, asal ada kemauan yang kuat, tidak pernah berhenti belajar untuk mengasah kedua belahan otak kiri dan kanan, serta mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari, tunggu apa lagi ?

• Pyotr Anokhin menemukan dengan mikroskop mutahirnya, bahwa otak terDiri atas jutaan sel-sel kecil yang dinamakan neuron.

• Ia menyadari bahwa yang menentukan tingkat intelegensia seseorang bukanlah jumlah sel otaknya, melainkan tonjolan-tonjolan tentacle sel-sel otak.
Ia menemukan bahwa setiap tonjolan atau protuberans ini berhubungan dengan setidak tidaknya satu protuberans yang lain dan dengan tenaga elektrokimiawi kedua protuberans ini membentuk suatu pola hubungan dengan protuberans atau gugus protuberans yang lain.
Ia menemukan juga bahwa otak merupakan suatu pola atau jaringan yang dibentuk ribuan protubernas yang terdapat pada tentacle jutaan sel-sel otak.
Berdasarkan perhitungan Anokhin, jumlah ( panjang ) hubungan dan alur yang dibentuk oleh satu otak ekivalen dengan 10 juta kilometer.

• Dan para ilmuwan dengan mikroskop elektronnya, menemukan bahwa masing-masing belahan otak mengandung 10.000 milyar sel otak. Masing-masing sel ini bagaikan gurita berlengan banyak, yang mempunyai nucleus dan sejumlah tentacle yang menyebar ke berbagai arah. Juga diketahui bahwa masing-masing tentacle memiliki ribuan protuberans atau tonjolan.

Berdasarkan temuan ahli – ahli Arkeologi dunia, Manusia telah menghuni planet bumi ini selama Puluhan ribu tahun tetapi bukan tidak mungkin dimasa yang akan datang muncul perkembangan baru dengan ditemukannya fosil-fosil Manusia purba yang berumur jutaan tahun sekaligus ditemukan tehnologi baru yang lebih canggih dan akurat dalam menentukan umur fosil Manusia purba.

Ratio / pemikiran atau dengan kata lain daya pikir merupakan karunia yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat Manusia sebagai Khalifah di Planet Bumi ini. Dengan karunia daya pikir inilah Tuhan membekali Manusia untuk memberdayakan dan mengembangkan Diri mereka sendiri melalui proses pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan & tehnologi agar Manusia bisa survive dan exist di muka bumi.
Dan sebagai bukti mulai jaman pra sejarah yang penuh tantangan dan survival dalam mempertahankan keberadaan atau existensinya sebagai salah satu makhluk yang menghuni planet bumi sampai pada era teknologi informasi yang mengarah pada globalisasi pada saat sekarang ini.

Mahluk Manusia yang diturunkan Allah ke Bumi dan dimulainya sejarah keManusiaan, sebagai wakil Allah ( khalifah Allah ) dimuka bumi untuk pertama kalinya di amanatkan kepada Manusia pertama Nabi Adam as; waktu berganti, zaman berubah, sejarah berkembang telah banyak Manusia-Manusia utama hadiri dalam sejarah peradaban Manusia, konon nabi-nabi yang pernah ada di muka bumi ini mencapai +/- 124.000 –134.000 nabi, namun wajib kita ketahui dan diyakini cukup 25 nabi dan dari jumlah tersebut beberapa menyandang Rasul, dengan ditutup oleh nabi terahir sekaligus sebagai Rasul Allah, yakni Muhammad Rasulullah saw.

Muzijat terbesar yang diamanatkan kepadanya adalah Al-Qur’anul karim, sebagai petunjuk hidup dan kehidupan bagi seluruh Umat Manusia, agar Manusia mengelola hidupnya mencapai kesuksesan didunia dan diahirat, sebagai insane kamil, yang memiliki potensi ratio /pemikiran agar Manusia menggunakannya sebagai anugerah dan karunia terbesar yang diamanatkan Allah hanya kepada Manusia, yakni akal-pikiran, potensi inilah yang menjadikan Manusia dilebihkan dari mahluk lainnya, termasuk dengan malaikat, atau sebaliknya yang menyia-nyiakan potensi akal pikiran akan jatuh lebih rendah dari binatang.

Al-Qur’an banyak mengulang-ulang bagai mana pentingnya akal pikiran, sebagai mana disebutkan , Firman Allah SWT:

“(Rasul- Rasul diutus ) dengan bukti-bukti dan kitab-kitab. Dan kami menurunkan Al - Qur’an kepadamu supaya engkau menjelaskan kepada Manusia apa-apa yang diturunkan kepada mereka, supaya mereka berpikir.”
(QS. An-nahl- lebah [16] : 44 )

“Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan di atasnya gunung-gunung dan sungai-sungai. Dia jadikan dari tiap-tiap buah-buahan sepasang-sepasang. Dia menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu ( terdapat tanda-tanda kebenaran Allah ) bagi kaum yang berpikir”.
(QS Ar-ra’du-petir [13]:3)

“Dan Allah telah menurunkan air dari langit maka dengan air itu Dia menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda ( kekuasaan Allah ) bagi kaum yang mendengarkan.”
(QS. An-nahl- lebah [16] :16)

“Kemudian makanlah bermacam-macan buah-buahan , maka laluilah jalan-jalan Tuhanmu dengan patuh. Keluarlah dari perutnya minuman yang bermacam-macam warnanya, dan padanya obat bagi Manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda ( kekuasaan Allah ) bagi kaum yang memikirkan”
(QS. An-nahl- lebah[16]:69)

“Dan Dia menciptakan binatang ternak untuk kamu, yang padanya menghangatkan ( badan ) dan beberapa manfaat, dan sebahagiannya kamu makan”
(QS. An-nahl- lebah[16] : 5)

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, kamu tidak dapat menghitungnya. Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang”
(QS. An-nahl- lebah [ 16]:18)

“Dan Dia memudahkan ( pula ) untuk kamu apa yang dilangit dan apa yang di bumi semuanya ( sebagai rakhmat ) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir” .
(QS Al- Jaatsyiah-yang berlutut [45] :13 ).

“Dan sebahagian dari ayat-yat-Nya bahwa Dia menjadikan kamu dari tanah, kemudian tibah-tiba kamu menjadi Manusia yang bertebaran” .
(QS Ar-Rum-bangsa Romawi [30] : 20)

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya. Dia menciptakan untuk kamu isteri dari jenismu supaya kamu tenteram bersamanya. Dan Dia menjadikan cinta dan kasih sayang diantara kamu. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir”.
(QS Ar-Rum-bangsa Romawi [30] : 21)

“Allah yang memegang jiwa ketika matinya dan belum matinya diwaktu tidurnya. Dia tahan jiwa yang telah Dia tetapkan kematinyanya dan Dia lepaskan (jiwa) yang lain sampai waktu yang ditentukan sesungguhnya yang demikian itu menjadi tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.
(QS Az Zumar-Rombongan [39] : 42)

“Hanya sesungguhnya perumpamaan kehidupan dunia seperti air ( hujan ) yang kami turunkan dari langit, lalu bercampur ( diserap ) tumbuh-tumbuhan bumi, diantaranya ada yang dimakan Manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi menumbuhkan kesemarakkan ( tumbuh-tumbuhan ) itu, dan menghiasi (dengan warna-warna), lalu pemiliknya mengira bahwa mereka menguasainya, ( tiba-tiba ) datanglah ketentuan kami diwaktu malam atau siang maka Kami menjadikan sudah tersabit seakan-akan tidak ada kemarin. Demikian kami jelaskan tanda-tanda ( kebesaran ) Kami bagi kaum yang berpikir”.
(QS Yuunus-Yunus [ 10] : 24)

“Dia menciptakan langit dan bumi dengan sebenarnya. Maha tinggi Allah daripada apa yang mereka sekutukan ; Dia Ciptakan Manusia dari mani, tiba-tiba Manusia itu menjadi pembantah yang nyata (QS An Nahl-lebah [16] :3 – 4 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar